Monday, November 14, 2005

My Best Friends Wedding

rasa bahagia, rasa sedih, rasa tidak percaya tiba2 muncul waktu mendengar kabar itu.
bahagia, jelas, karena aku tau betapa besar keinginan nya untuk mewujudkan hubungan mereka ke pernikahan.
sedih, karena aku tau persahabatan diantara kami tidak akan sama lagi.
tidak percaya, karena aku tau betapa banyak rintangan yang mereka berdua hadapi hingga berhasil menuju tahap ini.

tapi yang pasti, kabar itu membangunkan kembali memori lima tahun terakhir saat salah satu dari mereka duduk disampingku menceritakan sesorang yang disukainya. sedangkan yang satunya lagi bercerita bagaimana perasaannya sangat sedih saat orang yang dicintainya selama ini ternyata menghianatinya. perasaan pasrah saat mengetahui bahwa seseorang yang disukainya ternyata mencintai orang lain. namun akhirnya mereka dapat menjalin komitment untuk menjadi sepasang kekasih.

masih ingat saat aku harus mengejarnya di kampus saat ia menangis setelah bertengkar dengan kekasihnya.
ingat saat aku harus bertengkar dengan pasanganku sendiri karena masing2 kita membela pihak yang berbeda.
teringat saat aku harus menjemputnya pulang saat dia kebingungan karena ego membuatnya kabur dari mobil.
ingat saat dia mengetuk pintu kamar kost ku untuk sekedar mencurahkan emosi yang ada.
ingat akan emosi ku yang meluap saat aku tau dia mendapat sebuah "hadiah" di pipinya.

sering aku menyarankannya untuk melupakan saja hubungan itu
terkadang aku kesal karena selalu saja kesedihan itu menghampirinya
namun lama kemudian aku menyadari, itu adalah bentuk dari kasih sayang yang terjalin diantara mereka. entah bagai mana, itu lah cara dia untuk mempererat hubungan emosional dengan pasangannya.

teringat akan pajamas party yang beberapa kali kami adakan,
celoteh 9 cewek yang sanggup menghadirkan pak RT kedepan pintu rumah
hahahahahahahaha...benar2 menyenangkan.....
permainan truth or dare yang kacau dan yang layak disensor ...hahahahahahaha.....
kerakusan kami menghabiskan makanan di meja setiap kali ke rumahnya, dan itu sangat2 sering kami lakukan
solidaritas kami saat salah seorang bersedih, patah hati dan gagal........

gila.....aku gak percaya saat ini akhirnya akan datang juga.
bukan berarti karena belum ada yang menikah diantara kami, namun kali ini pernikahan itu terasa begitu dekat.
sahabat2 yang selama ini berbagi komputer, berbagi diktat, berbagi lab, berbagi bantal, berbagi makanan, berbagi tangis, berbagi idealisme, berbagi cerita, berbagi mimpi ........akhirnya menikah juga. satu di bulan ini dan at least 2 akan menyusul tahun depan
aku menangis saat menelponnya untuk mengucapkan selamat, menangis sedih karena tidak bisa hadir di sana, mendampinginya melewati peristiwa terbesar dalam hidupnya, menangis bahagia karena akhirnya dia mencapai tahapan itu. sekali itu aku tidak mampu mengendalikan perasaan yang bercampur aduk di diriku.....

saat aku melihat ke dalam diri ku, aku bertanya.....
siapkah aku mengambil keputusan seperti mereka?
mampukah aku meyakinkan pasangan ku untuk bersama2 melangkah ke komitment itu?


note: post ku kali ini dedicated to Tian and Irfan yang "just merried" week end kemarin, sorry gak bisa datang. pernikahan kalian benar2 membuat ku terbangun.
dedicated juga untuk 7 sahabatku, rila, riri, rika, dini, putty, budha and mona. banyak hal terjadi diantara kita saat kita bersama dan saat sekarang kita masing2 memilih jalan yang berbeda menuju impian kita, aku yakin kita tetap bisa saling berbagi, at least berbagi cerita dan mimpi. kalian akan selalu menjadi bagian dari hidupku. I Love you all sista'

0 Comments:

Post a Comment

<< Home