Monday, February 27, 2006

Moment in La Piaza

it's weird when i know both of us in the same vanue, but we don't see each other.
bahkan saat aku melihatnya dan secara spontan aku ingin menghampirinya, tapi itu tidak aku lakukan....
meskipun perasaan ku sangat ingin menghampirinya just to say hello atau melepas rasa kangen ku, namun itu tidak aku lakukan.......
seseorang mengingatkan ku untuk mempertimbangkan apakah bertemu secara fisik akan berefek baik bagi ku dan bagi dia.
saat aku meyakinkannya kalau aku sudah recover dan siap untuk bertemu secara fisik, seseorang tersebut mengajukan sebuah alasan yang selama ini tidak pernah terpikirkan olehku,
apakah dia sudah siap untuk bertemu dengan ku, apakah dia sudah siap berkomunikasi dengan ku, apakah dia sudah siap menerima kehadiran ku kembali sebagai seorang sahabat......

iya, selama ini aku berusaha untuk menjalin hubungan baik dengannya, aku berusaha menjadi seorang teman baik bagi dia, berusaha mendukungnya. aku berusaha menjadi sahabat bagi dia, bahkan di saat aku merasa bagi dia sebagai seorang teman pun dia tidak bisa menerimanya. aku berusaha sepenuhnya untuk menjalin hubungan yg baik dengan dia, tidak usah ditanya apa alasan ku dan kenapa aku mampu melakukannya, karena di tulisan2 terdahulu sudah jelas......tapi aku tidak pernah berusaha mencari tau apakah dia ingin memiliki hubungan seperti itu dengan ku.

mungkin .............. aku harus memberinya waktu,
mungkin .............. aku harus mempertimbangkan perasaan nya,
mungkin .............. aku harus mengurangi intensitas perhatianku ke dia....

i don't know, aku tidak tau harus bersikap seperti apa karena aku sangat tidak ingin mengurangi intensitas ku, apalagi di saat sekarang ini, disaat aku merasa dia mulai bisa menerima ku sebagai seorang teman (hanya teman), namun aku melihat itu sebagai suatu celah untuk menuju kesebuah persahabatan. aku tidak ingin kehilangan moment itu.
malam itu, aku menyadari kalau aku tidak pernah bisa menemukan alasan yang jelas kenapa aku begitu ingin menjadi teman baik nya, aku hanya merasa kalau untuk itulah aku dan dia dipertemukan. aku sendiri yakin kalau tidak perlu alasan untuk menyayangi seseorang dan memberikan perhatian kepadanya karena KASIH tidak memerlukan ALASAN.

aku benar - benar tidak tau harus seperti apa.....

akhirnya, aku hanya bisa memandang dia membereskan kamera nya, bangkit berdiri, mengenakan jaket, mengumpulkan sisa2 minuman sambil bingung harus dibuang kemana dan melangkah pergi menuju gedung parkir ............

0 Comments:

Post a Comment

<< Home