Wednesday, March 01, 2006

Ally Trigger

ugh...setelah bersikeras untuk gak keramas sampe hari kamis, akhirnya aku menyerah juga tadi pagi. eh, sebenarnya dari kemarin dah nyerah kok, cuma berhubung gak ada shampoo ... hehehehehehehe....

btw, sepulang main bolling (eh, bener gak seh nulisnya :p) nonton ally mc beal, ada satu hal yang menarik perhatianku.
gimana si ally di tinggalkan oleh teman kencan nya karena dia merasa ally terlalu sukses untuk menjadi pasangannya. trus gimana rekan sekerja ally menasihatinya untuk mencari pasangan yang lebih sepadan (dari segi profesi dan prestasi) karena itu bisa mengganggu reputasi dia.

gila ya, buat menyayangi sesorang aja kita masih dipagari oleh faktor profesi dan kesuksesan kerja. selama ini aku gak pernah terpikirkan hal - hal itu akan menjadi sesuatu yang penting untuk ku on that way, namun saat batasan itu justru datang dari kaum pria, dimana mereka masih terkekang dengan pemikiran2 yang meng hirarki kan profesi2 dan tidak dapat menerima wanita yang mereka rasa lebih dibandingkan mereka. otomatis hal ini akan mengkotakan wanita2 kepada pilihan2 tertentu saja. susah juga ya kalau jadi object dari standard ganda :p
memang sih salah satu pertimbangan ku adalah latarbelakang pendidikan dan profesi, namun itu bukan dalam konsep hirarkis, siapa yang lebih tinggi dibandingkan siapa, namun lebih karena pengalaman berbicara mengenai pola pikir dan pola hidup yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan profesi nya. latar belakang pendidikan di sini tidak berbicara mengenai dia menempuh jenjang S1, S2, D3 atau bahkan SMU namun lebih ke jurusan apa yang dia pilih apakah tehnik, sosial, etc. karena hal ini umumnya akan mempengaruhi pola pikir yang dia miliki. ditambahlagi dengan pembentukan pola pikir dan pola hidup yang dia jalani selama menjalankan profesi nya. jadi pendidikan dan profesi bukan dilihat dari prestige or not nya.
so what gitu loh! kalo berpacaran dengan seorang operator mesin sepanjang itu membahagiakan kita. apa gunanya berpacaran dengan seorang manager keuangan kalau hanya menimbulkan sakit hati aja.
senang melihat anak - anak layur yang melepaskan identitas profesinya saat memasuki gereja, dimana kita dikenal bukan dari apa profesi kita dan apa kedudukan kita. karena semua orang adalah sama dihadapan Tuhan.

note: gara2 gak kegereja hari minggu, gak dapat RH bulan maret neh .... hiks..... yang web version belum di up date tuh.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home