Friday, November 25, 2005

KASIH MELAMPAUI RASA SUKA

memahami kasih sebagai suatu tindakan yang kita pilih: "Kasihilah...."
Mengasihi berarti memilih untuk sabar, murah hati, tidak memegahkan diri, dan tidak sombong
Kita dapat mengasihi orang lain walaupun kita mungkin tidak menyukai mereka, karena mengasihi berkenaan dengan hal membuat pilihan.

pernyatan tersebut memampukan kita untuk mengasihi orang - orang yang tidak kita sukai, orang - orang yang telah menyakiti hati kita, orang - orang yang menghancurkan hidup kita.
dengan mengasihi mereka, kita akan mencoba memahami motive di balik tindakan mereka itu. kita akan selalu mengembangkan alasan -alasan yang tersedia kearah - arah yang positif karena kasih meyakinkan kita bahwa mereka tidak bermaksud jahat.

mengasihi adalah pilihan,
saat kita memutuskan untuk mengasihi sesorang, meskipun apa yang dia lakukan pada kita benar2 membuatnya tidak pantas untuk di sukai, kita akan tetap mengasihi nya, karena kita sudah berkomitment.
sah - sah saja jika dalam perjalanan itu kita akan merasa sakit hati, merasa di rendahkan, merasa di sia - sia kan. seringkali kita menangis karena kesedihan yang sangat kita rasakan akibat perlakuan nya. namun pemahaman kita akan pribadi nya, karakternya dan motive nya, akan memampukan kita menerima kondisi tersebut.

saat memutuskan untuk mengasihi sesorang,
kita kan rela berjuang untuk kebahagiaan mereka. kita mau melakukan banyak hal untuk mereka.
namun hal yang tersulit dari menerapkan kasih ini adalah menekan prasaan megah diri, perasaan sombong bahwa kita sudah mampu menolong seseorang, bahkan perasaan megah diri karena kita mampu mengasihi mereka dengan tulus.

Coba kita kembalikan semuanya ke pada sumbernya, hanya Tuhan lah yang memampukan kita menerapkan kasih ini. Tuhan lah sumber kasih yang kita sebarkan ke orang - orang di sekitar kita. oleh karena itu seperti yang selalu Mba Bangun katakan, apapun bentuk kasih yang sudah kita berikan kepada sesama kita, biarlah nama Tuhan lebih di permuliakan dan kita tetap duduk dipaling belakang. Amin.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home