Tuesday, March 07, 2006

So What???

some questions appears without answer
some questions no need to be answered

begitu juga dengan pertanyaan2 yang muncul di kepalaku kemarin,
setelah aku menyadari kalau aku lelah berusaha untuk menyayangi nya.
ok, gak apa2 klo dia gak pernah bales sms ku,
gak apa2 klo dia gak pernah sms aku,
tapi menyakitkan aja rasanya saat mengetahui kalau dia merespon sms orang lain sedangkan punya ku tidak,
menyakitkan aja saat mengetahui dia bisa put efford untuk menanyakan kabar orang lain sedangkan ke aku tidak,
aku berusaha untuk bisa mengasihinya dengan tulus namun dari mulutnya hanya terucap "biasa aja".
hal itu menyadarkan ku kalau aku tidak memiliki tempat di hatinya meskipun sebagai sister ataupun just friend.

maka pertanyaan2 pun hadir di kepala ku,
bagaimana bisa dia secepat itu melenyapkan diriku dari hatinya?
apakah aku memang benar2 pernah menempati ruang di hatinya?
bagai mana perasaan nya saat ini kepada ku?
kenapa dia begitu membenci ku?

namun aku sadar, kalau pun aku menemukan jawaban atas pertanyaan2 tersebut........so what????
emang kenapa?
kalau pun aku tau kalau dia bisa melupakan ku dengan cepat karena dia tidak pernah benar2 mencintai ku ......... so what?
kalau pun dia pernah mencintaiku dan bisa dengan mudah membunuh perasaan itu karena dia lebih mencintai dirinya ............ so what?
kalau pun sekarang ini dia bersikap dingin dan cenderung memusuhiku karena dia benar2 membenci ku .......... so what?
kalau dia bersikap membenciku untuk menutupi perasaan nya yang sebenarnya dan membantunya recovery ............. so what?
jawaban2 itu tidak akan menghasilkan apa2.

kalaupun dia masih mengasihiku, toh aku tidak akan bisa menjalin hubungan lagi dengan nya
kalaupun dia membenciku, toh aku memang tidak bisa memaksanya untuk tidak membenciku
yang aku inginkan adalah persahabatan, namun aku tidak bisa memaksanya untuk menerimaku sebagai sahabat, jadi dia mengasihiku ataupun membenci ku, tidak akan ada bedanya.

oleh karena itu, di saat aku mengetahui benda yang merupakan sisa kehadiran ku disamping nya telah lenyap, aku memutuskan untuk menyelesaikan beban yg tersisa.
meminjam istilah yang dia gunakan, "melunasi" sehingga tidak ada lagi beban diantara kami .......
mungkin benar kalau itu keputusan yang dilandasi emosi, karena aku merasa di abaikan, karena aku merasa dia tidak pantas menerimanya, karena aku merasa dia tidak bersikap nice ke aku, aku merasa dia underestimate terhadapku, banyak kekecewaan lah yang mendasari hal itu ....... konyol ya, tapi kalau boleh jujur hal ini malah memberikan kelegaan bagiku dan some how aku bisa memandangnya dengan cara yang berbeda.......

Aku tau aku belum bisa mengasihinya dengan tulus, karena ternyata selama ini aku masih memiliki keinginan untuk diterima sebagai seorang sahabat, seorang adik. aku masih berharap dia bisa bersikap nice ke aku ....... sepertinya aku perlu mundur untuk memurnikan hati dan tujuan ku......

0 Comments:

Post a Comment

<< Home