Tuesday, March 21, 2006

SAJ

melihat anak - anak itu belajar dengan gembira, terkadang acuh dengan guru yang sedang mengajar, sementara beberapa anak asik dengan celotehan nya sendiri,
membuatku berpikir akan kemana mereka selanjutnya setelah lulus dari SAJ ini.
keceriaan mereka menunjukan kalau mereka tidak mengerti masa depan seperti apa yang akan mereka jalani, langkah apa yang selanjutnya akan mereka tempuh.
anak - anak itu belum mampu memikirkan dan memutuskan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya, dan ini menempatkan mereka di bawah authority orang tua nya yang terkadang memanfaatkan mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup nya.
sering kita jumpai wajah - wajah familiar ini sedang mengemis dan mengamen di beberapa lampu merah di ruas jalan, sementara ibu nya menunggu di tempat yang teduh untuk mengumpulkan setoran si anak.
mungkin memang hanya itu cara yang terpikirkan di kepala mereka untuk mengatasi himpitan hidup ini.

belajar dari hal tersebut, sebenarnya tidak cukup jika kita hanya menyediakan SAJ yang hanya memberikan pendidikan TK saja. dan tidak cukup jika kita hanya berfokus kepada anak sebagai sasaran pembinaan kita.
untuk mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar (SD - SMP), itulah yang harus kita pikirkan. memang saat ini pemerintah telah mengadakan pendidikan gratis untuk jenjang SD, yang berarti bebas SPP, namun biaya yang dirasa memberatkan adalah pada biaya non-SPP, seperti uang buku, uang ujian, uang kegiatan dan seragam.
aku tidak ingin membahas mengenai tanggung jawab pemerintah akan hal ini, tidak juga membahas banyaknya yayasan, organisasi yang menyediakan dana untuk hal ini, namun aku ingin memikirkan apa yang bisa KP lakukan untuk menuntaskan pelayanan yang sudah diawali, sehingga pembinaan terhadap anak - anak tersebut tidak hanya sebatas mengenalkan mereka pada bangku sekolah, namun juga memberikan mereka bekal yang cukup untuk survive di kehidupan yang semakin berat ini. tidak hanya berbicara mengenai pendidikan formal di sekolah namun juga tentang pentingnya membekali mereka dengan skill lainnya.
tidak hanya pendidikan dan skill nya yang perlu diperhatikan, namun personality mereka pun perlu di bangun.
hidup dan tumbuh dalam lingkungan yang keras dan penuh dengan ketidak jelasan pasti akan membentuk kepribadian yang berbeda pula dengan anak - anak yang tumbuh dalam lingkungan yang kekeluargaan. salah satu PR kita adalah bagaimana membantu mereka untuk dapat hidup dalam lingkungan yang kondusif dan juga membuat mereka dapat membantu dirinya sendiri membentuk lingkungan mereka.
untuk mencapai hal ini, faktor penting yang seharusnya turut kita bina adalah orang tua, karena perlakuan orang tua lah yang akan mempengaruhi kehidupan seperti apa yang akan anak nya jalani.

ada sebuah SAJ di lokasi lain yang orang2 tua nya turut mendapat pembinaan, sungguh terasa perbedaannya, dimana orang tua memiliki tanggung jawab, memiliki inisiatif dan keinginan untuk terlibat dalam pendidikan si anak. bukan hanya itu saja, mereka tidak hanya menunggu uluran tangan pihak lain, tetapi mereka berusaha dan berjuang untuk kehidupannya.
karena itu aku pikir seharunya gereja tidak hanya datang memberikan sembako, memberikan uang, namun seharusnya yang menjadi kegiatan rutin adalah pembinaan untuk pemberdayaan masyarakat di lingkungan tersebut.
tidak cukup hanya di bina, namun juga di sediakan modal, diajarkan management & marketing yang sederhana dan dibantu untuk mencari pasar nya.
tidak usalah kita berbicara mengenai sebuah keterampilan yang besar, mulailah dengan sesuatu yang sederhana, misalnya membuat kue atau penganan2 kecil lainnya. kemudian mungkin bisa dilanjutkan dengan keterampilan lain, misalnya membuat kerajinanan tangan, dsb.

ada kinginan untuk KP bisa lebih fokus dan menseriusi pelayanan mereka bagi anak - anak jalanan tersebut, tidak hanya menyentuh permukaan kehidupan mereka dengan sekedarnya saja, namun lebih dalam lagi menyentuh kebutuhan kehidupan mereka dan memberi arti bagi kehidupan mereka.
akan banyak kendala yang harus di hadapi, mulai dari UU pemerintah hingga masalah pendanaan, namun dengan hal ini kita akan dituntut untuk lebih jeli lagi menyikapi dan mengatasi kendala yang ada.
kita bantu mereka agar dapat membantu diri nya dan nantinya mereka akan mampu membantu komunitas nya, bahkan bangsa nya.

jangan biarkan kebodohan dan ketidak berdayaan mencoret nama mereka dari sejarah bangsa ini. jangan biarkan bangsa ini kehilangan generasi penerus nya karena ketidak pedulian kita ........

0 Comments:

Post a Comment

<< Home