Tuesday, December 13, 2005

Butterfly (yang terlupakan)

kadang kita lupa kalau cinta, hubungan, relationship, atau apalah namanya itu ...... seperti kupu - kupu .....
akan mati jika digenggam terlalu kuat,
akan lepas jika digenggam dengan longgar.....

Christmast Gift

christmast time, saat kita menerima banyak hadiah dari saudara, sahabat dan teman....
dan saat kita membelanjakan banyak uang untuk kegiatan charity, membelikan hadiah untuk menyenangkan orang - orang yang kita sayangi dan sahabat - sahabat yang penting untuk kita....

namun pernahkah terpikirkan oleh kita, memberikan sesuatu yang costless namun sangat berarti untuk "lakon utama" perayaan itu sendiri, yang kelahirannya di rayakan oleh orang di seluruh dunia?
...... memberikan diri (komitment) kita kepada Nya sebagai hadiah Natal (B'day) ......

Friday, December 09, 2005

GAGAL (mengasihi.....)

apalah artinya perhatian kita selama ini terhadap teman - teman, sahabat - sahabat, lingkungan sosial, masyarakat kita, jika ternyata selama ini kita mengabaikan keluarga kita.

jika kita bisa merasakan kesedihan sahabat terbaik kita sebagai kesedihan kita,
jika kita bisa menangis bersama mereka,
jika kita mau jungkir balik memikirkan solusi permasalahan teman - teman kita,
jika kita rela ber hujan - hujan ria memasuki perkampungan pemulung untuk membantu pendidikan anak - anak mereka,
jika kita ikhlas memberikan hadiah - hadiah manis kepada sahabat - sahabat dan kekasih kita,
jika kita merelakan telinga kita untuk mendengarkan keluhan mereka, rela begadang semalaman untuk menemani mereka melewati masa - masa sulit,
jika kita mau berjuang untuk mendapatkan biaya pendidikan orang yang kita kasihi,

kenapa......

kenapa kita tidak bisa memberikan hal yang lebih kepada keluraga kita, atau setidak nya sama,
kenapa kita tidak bisa dengan tulus memberikan telinga kita untuk mendengar keluh klesah mereka,
kenapa kita tidak mau bersusah - susah menggunakan pikiran kita untuk mencari penyelesaian permasalahan mereka,
kenapa kita harus selalu berhitung - hitung saat akan menyisihkan uang kita untuk hadiah kecil atau pun biaya hidup mereka,
kenapa kita tidak bisa peka dengan kegelisahan yang mereka hadapi,
kenapa kita tidak selalu bisa memberikan waktu kita saat mereka butuhkan,
kenapa kita tidak mau menyediakan pundak kita untuk mereka sandari saat mereka lelah, tangan kita untuk menghapus air mata mereka saat mereka sedih,

hari ini aku belajar bahwa tidak cukup jiika kita hanya menebarkan kebaikan dan kasih ke sekitar kita tanpa pernah menebarkan kasih dan kebaikan itu di dalam "rumah" kita sendiri.

Wednesday, December 07, 2005

BERSUKURLAH

dapat kiriman dari temen, bagus bgt and merasa terwakili aja pemikiran yang ada di kepala selama ini. buat original author nya, maaf ya, dah posting tulisan ini tanpa seijin yg nulis. buat pak Igam, thanks a lot dah kirimin ini.

================================

Ada pepatah Cina kuno mengatakan:
dengan MELIHAT, aku TAHU
dengan MENDENGAR, aku MENGERTI
dengan MENJALANI, aku PAHAM

Selalu bersyukur akan membuat kita bahagia. Beberapa cerita berikut ini menggambarkannya...

Begitu memasuki mobil mewahnya, seorang direktur bertanya pada sopir pribadinya, "Bagaimana kira-kira cuaca hari ini?" Si sopir menjawab,"Cuaca hari ini adalah cuaca yang saya sukai." Merasa penasaran dengan jawaban tersebut, direktur ini bertanya lagi, "Bagaimana kamu bisa begitu yakin?".Supirnya menjawab, "Begini, pak, saya sudah belajar bahwa saya tak selalu mendapatkan apa yang saya sukai, karena itu saya selalu menyukai apapun yang saya dapatkan".
Jawaban singkat tadi merupakan wujud perasaan syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tenteram, dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
Pertama, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah Anda sudah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang baik. Tapi Anda masih merasa kurang. Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya.
Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki kita tak pernah menjadi "kaya" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang "kaya".
Orang yang "kaya" bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.
Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih menyenangkan.
Seorang pengarang pernah mengatakan, "Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi."
Ini perwujudan rasa syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak.Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria karena masih bisa mempergunakan tangannya. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai mengucap syukur.
Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah adanya kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.

Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, "Lulu, Lulu."Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, "Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu." Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, "Lulu, Lulu". "Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?" tanyanya keheranan. Dokter kemudian menjawab, "Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu."...
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kitamiliki.Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Cerita terakhir adalah mengenai seorang ibu yang sedang terapung dilaut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga."

Sungguh temanku, rasa syukur itu memang sangat luuaar biasa dan Teramat sangat membahagiakan hati!

Pertumbuhan - Perubahan - Pengorbanan

"Tiada pertumbuhan tanpa perubahan,
dan tiada perubahan tanpa pengorbanan"

tema central kotbah kebaktian ke 3 minggu kemarin.
tema ini baru nyantol di otak ku justru bukan saat khotbah itu di sampaikan (gak konsen, sibuk menghapalin lirik lagu yang mau di nyanyikan sehabis khotbah ... hehehehehehehehe....) tapi saat mike mengingat kan lagi pas selesai latihan VG hari senin.
mendengar kalimat ini pertama kali, udah diniatin buat di post ke blog, meskipun gak tau apa yang mau di telaah dari kalimat ini, pokoknya tempel dulu aja lah :D
kemarin, rabu waktu mau nulis di blog, malah lupa kalimat lengkap nya seperti apa ..... hahahahahahahaha...... dengan menahan malu akhirnya sms mike yang berbaik hati call balik buat ngasih tau kalimat lengkapnya, padahal dia lagi nyetir mobil (jangan di ulangi ya bro, bahaya euy!) ...... thanks bro!

tadinya udah bikin bahasan panjang lebar tentang kalimat ini, tapi akhirnya dihapus dengan sukses. biarkan setiap orang yang membaca kalimat ini menyerap dan menerapkannya sesuai dengan pemahaman mereka. karena semakin di bahas, bisa - bisa malah mempersempit pemahaman yang ada. GBU.

Note 4

"Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang, karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru.
Kalau tak ada orang yang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka kemajuan sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia." (Pramudya Ananta Toer "Rumah Kaca" Hal.325)