Monday, April 17, 2006

starting my new journal

meskipun dengan sedikit berat hati, aku memutuskan untuk memulai blog ku yang baru : http://funkyfreedom.multiply.com/

awalnya pengen jalanin ke dua blog ini barengan, satu untuk artikel2 and satu nya untuk curhat2 pribadi or apalah, tapi kok jadi nya ribet ya. makanya aku putus kan untuk pindah aja.
sekalian untuk memulai rangkaian tulisan yang baru, sedikit melupakan kejadian2 yg kurang mengenakan yg terekam dalam tulisan2 yg ada disini, tanpa benar2 menghapus nya.
so, kapan aku kangen dengan tulisan2 ku ini, aku bisa kembali membaca nya.
tapi jangan heran kalau someday aku tiba2 kembali ke sini lagi, kalau dirasa lebih enjoy di sini ya aku bakal balik lagi.... hehehehehehehehehehe......

Wednesday, April 12, 2006

in the Rain...

dia masih di situ....
membersihkan botol2 plastik nya dari air hujan yang membasahi,
membersihkan botol2 itu dari cipratan air jalanan.

beberapa menit yang lalu, saat hujan lebat membasahi area ini dan gelegar halilintar membuat sebagian besar orang di ruangan ini terpekik, dia tetap duduk di sisi meja nya, dengan tegar memayungi diri.
tanpa atap, tanpa dinding,
hanya sebuah meja yang dipenuhi botol2 plastik berisi cairan kuning bening, sebuah bangku yang dia duduki dan sebuah payung yang sedari tadi dipeganginya.

dari balik jendela ruangan ku, dibalik helaian tirai aku menangkap sosok nya yang sedang menunggui dagangannya di sisi jalan kantor ku.
bahkan hujan, angin dan halilintar pun tidak mematahkan semangat nya untuk menangkap kesempatan yang mungkin ada justru di saat yang tidak nyaman tersebut.
berharap diantara sekian banyak kendaraan yang melaju di tengah deras nya hujan, akan ada yang menepi dan membeli dagangannya.
dia akan selalu siap kapan pun kesempatan itu ada...

ah, ingin aku mengajak nya menikmati hangat nya kopi dan nyamannya menikmati hujan dari balik jendela ruangan ku sambil berbincang mengenai harga barang2 yang melambung dan pendidikan anak2 yang semakin tak terjangkau,
namun semua kesibukan kerja dan peraturan yang ada membuat ku hanya dapat berbicara dengannya melalui tatapan dan khayalan ku,

perlahan aku menyibak tirai jendelaku,

dia masih di situ.....
tanpa payung,
hanya duduk di sisi dagangan nya.

selamat berjuang ibu....

Tour de SMS

ah, lama juga aku tidak mengadu jari2 ku pada tombol2 keyboard ini,
bukan karena mulai bosan dengan kegiatan nge-blog ku, tapi memang belakangan ini waktu terasa kurang untuk ku menyelesaikan tugas kantor, menjalani aktifitas di gereja dan terlebih lagi seminggu ini malam2 ku dipenuhi oleh aktifitas dekor, bahkan long weekend pun waktu istirahat ku masih tersita oleh nya.
lelah, namun sangat menyenangkan, bisa berkreasi, bisa menvisualisasikan ide dan terlebih lagi bisa bersosialisasi dengan mereka, mengenal mereka lebih jauh.

===============================================

hmmm....tidak terasa inbox sms ku sudah mencapai limit, berarti aku harus mengurangi jumlah sms yang aku simpan di inbox ku.
sms2 yang aku simpan adalah sms2 yang memiliki arti tersendiri buat ku....

tour de SMS,
yah, membuat kenangan2 itu sedikit menyeruak ke dalam pikiran ku dan tidak hanya hati ku yang tergetar, bahkan jemari2 ku masih bergetar saat ini.
berat untuk memilih sms2 mana yang harus di hapus, namun memang harus dilakukan.

namun.........
ada sedikit penyesalan saat menghapus sebuah sms,
aku menyesal karena tidak sempat menyalin kalimat tersebut sebelum menghapus nya,
bukan karena siapa yang mengirimkan, namun karena kalimat itu terjalin dengan indah

sebuah perenungan diri menjelang tahun baru 2006
yang dikirimkan beberapa jam sebelum tahun 2005 berakhir
dari sebuah kota di bagian barat pulau kalimantan

maafkan aku....

Wednesday, April 05, 2006

Thank's God ... 4 take care of us....

kemarin pagi, hampir saja kebiasaan buruk ku menimbulkan masalah besar.
di saat terburu2 untuk berangkat ke kantor, aku menyempatkan diri untuk menarik uang dari ATM, namun karena kelalaian ku, kartu ATM itu terlupakan, tidak aku ambil lagi dari mesin ATM.
beruntung ada seorang ibu yang perduli, dan bergegas mengejar ku yang sudah mengendarai sepeda motor untuk keluar dari halaman bank tersebut.

wah, sepanjang jalan aku merenungkan kesusahan apa yang bakal aku hadapi seandainya ibu tersebut cuek saja dengan kartu ku yang tertinggal dan tidak mau bersusah2 mengejarku.
aku sangat bersukur karena Tuhan telah menggerakan hati ibu tersebut.
kemudian aku teringat akan doa ku pada pagi hari, bagaimana aku meminta Tuhan untuk memberkati kami semua yang aku sebutkan di dalam doa pagi, dan saat itu aku tersadar bahwa aku telah di berkati Tuhan, Dia menjawab doa ku, Dia selalu menjaga ku, Dia begitu menyayangi ku.....

tadi malam saat menjenguk imel, aku benar2 disadarkan akan pemeliharaan Tuhan kepada kita, akan ke Mahakuasaan Nya, akan rencana Nya.
di tengah banyak orang2 dekat ku yang meninggal/ ditinggalkan karena kangker, dia telah diselamatkan dari kanker stadium III nya.
mengetahui bagaimana pengalamannya, kondisi nya selama menjalani pengobatan, bagaimana segala pengobatan itu penuh dengan ketidak pastian. aku yakin hanya Tuhan lah yang menyembuhkannya melalui pengobatan2 itu. karena semua pengobatan itu tidak akan ada artinya seandainya tubuh imel bereaksi negatif, dan memang itu telah beberapa kali terjadi, namun berkat iman dan doa orang2 di sekitar nya yang menyerahkan semuanya kepada Tuhan, maka Tuhan menjawab doa2 itu. dan ternyata, doa yang di ucapkan, sesuai dengan rencana Tuhan, yaitu kesembuhan.

menyadari betapa besar kasih Nya kepada ku, aku tidak ingin membuat Dia terluka.....

Monday, April 03, 2006

we must do something!

"Aku tidak punya mainan karena tidak punya uang untuk beli mainan, makanya aku ngamen. kelak aku ingin jualan mainan agar aku punya mainan yang banyak dan bisa membuat anak - anak senang"

-Oding, 7 thn-


itulah ungkapan pikiran seorang anak yang tertuang dalam kalender saku "Gerakan Peduli Anak Prasejahtera".

bagi Oding, menjadi seorang dokter, menjadi seorang direktur ataupun menjadi seorang insinyur bahkan jauh dari mimpinya. yang bisa dia mimpikan hanyalah pelampiasan dari kekurangan yang dia miliki. ukuran kelayakan hidup bagi dia hanyalah sebatas keluar dari keterbatasannya selama ini.dan semuanya itu berada dalam frame pengetahuannya yang tidak tersentuh oleh pendidikan yang layak.......


di telivisi semakin banyak berita mengenai kematian anak bayi/ balita akibat gizi buruk.....bayangkan! jangan kan untuk memiliki cita - cita, untuk bertahan hidup pun mereka seringkali gagal, bahkan di saat mereka masih belum bisa berjuang sendiri, mereka sudah harus kalah oleh keadaan.......

belum lagi, anak - anak yang dibuang orang tua, di telantarkan orang tuanya.....
aku melihat liputan mengenai anak - anak terlantar yang di tampung di sebuah yayasan,
ok, untuk sekedar bertahan hidup mungkin bisa, namun untuk mendapatkan pendidikan yang layak? untuk merencanakan masa depan? apakah mencukupi?

@#%$,
mereka manusia, mereka ini jiwa2 yang punya emosi, pribadi2 yang harus dipersiapkan masa depan nya.
mereka kelak akan menjadi dewasa dan harus bertarung dengan kerasnya hidup.
kelak mereka pun akan memiliki anak yang harus mereka bekali untuk menghadapi kehidupan.
mereka bukan boneka yang bisa kita abaikan begitu saja kalau kita tidak suka,
mereka dilahirkan bukan untuk kemudian di buang,
mereka tidak hanya hidup untuk sekedar ada di dunia ini, mereka ada untuk berkarya di dunia ini ....

we must do something!

disaat orang tuanya sudah tidak mampu,
disaat tangan negara sudah tidak cukup panjang untuk merangkul mereka,
kita, dengan kelebihan kita, dengan keterbatasan kita, pasti bisa berbuat sesuatu untuk mereka. memberi pendidikan yang layak, membekali mereka dengan mental yang sehat, menyediakan lingkungan yang kondusif, mempersiapkan mereka untuk menjalani kehidupan mereka kelak.
kita pasti bisa berbuat sesuatu ....... tidak! kita HARUS berbuat sesuatu!

"Mari! Beri mereka kesempatan untuk menggapai cita - cita yang lebih tinggi...."

IMAGO DEI

hmmmm,
kalau melihat beberapa tulisan2 ku yang lalu......
tampaknya aku sudah terlalu banyak menghakimi nya,
hal yang seharunya bukan bagian ku,
hehehehehehe.....ayat yang aku nobatkan sebagai ayat minggu ini :

"Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7 : 5)

tadi malam, saat eko menjelaskan mengenai hal penghakiman,
deg! aku merasa tertampar dengan pemikiran baru yang dia buka untuk ku.
bahwa siapa kah kita? siapakah sesama kita? siapakah manusia? sehingga kita berhak menghakimi seseorang?
bukankan semua manusia adalah IMAGO DEI, citra Tuhan, sehingga penghakiman atas sesama ataupun diri sendiri adalah pernyataan akan ke cacatan IMAGO DEI itu.
jika kita memandang setiap orang sebagai citra Tuhan, maka setiap orang akan memiliki potensi Tuhan, setiap orang adalah agen dari Tuhan itu sendiri, utusan Tuhan.

susah ya mengubah pola pikir yang sudah kuat tertanam pada diri kita, karena hampir setiap waktu dalam hidup kita, kita pasti menghakimi, melakukan penilaian terhadap sesorang.
coba ingat, seaktu kita bertemu dengan seorang berwajah masam dan terlihat galak, pasti kita akan berpikir "ah, orang ini pasti tidak ramah", padahal kita tidak tau apa yang dia alami hari ini, apa yang telah terjadi dalam hidupnya, namun dalam 5 detik pertama kita sudah menghakimi nya.

nah, kalau kenyataanya begitu sulit, bagaimana mungkin kita melakukannya?

KASIH.......itulah jawabannya, kasih lah yang memampukan kita berbuat demikian.
dengan memiliki kasih, kita akan dapat memandang teman kita yang sedang jutek, sahabat kita yang mengecewakan kita, orang asing yang tampaknya menyebalkan dengan NETRAL, kasih memampukan kita untuk memahami mereka, memahami apa yang melatar belakangi sikap mereka. sehingga kita tetap dapat melihat mereka sebagai agen Tuhan yang memiliki citra Nya. kasih juga yang mencegah kita mengkotak2an mereka, bahwa si A orang yg baik, sehingga bisa menjadi teman, si B kurang ramah, jangan terlalu akrab deh, si C menyebalkan, jangan berteman dengan dia ah!

Pada awalnya, manusia di ciptakan sama, seperti 10 PC IBM yg ada di kantor, memiliki spesifikasi yang sama, namun saat salah satu PC di bongkar dan part nya di ganti atau software baru di tambahkan, sehingga program yg ada saling berbenturan dan PC itu error, makan dari 10 PC itu ada 1 PC yang tidak berfungsi dengan semestinya.
begitu juga dengan manusia.....saat dosa memasukinya, maka dia mulai kehilangan citra Tuhan itu, namun potensi Tuhan itu tetap ada di dalam nya.

Konsep ini bukan berarti mementahkan teori2 kepribadian, karena dengan teori kepribadian lah kita bisa memahami sesama kita, bagai mana kita bisa berinteraksi dengan mereka tanpa mereka merasa di hakimi, tanpa mereka merasa terintimidasi, tanpa mereka merasa di paksa. bisa jadi kita memiliki niat yang tulus, namun karena kita tidak memahami karakter mereka, bahasa emosi yang mereka pakai, mereka akan memaknainya secara berbeda...

Konsep ini juga tidak bertentangan dengan pengakuan dosa kita kepada Tuhan. karena saat kita mengakui dosa, kita tidak berarti menghakimi diri kita lho! namun kita mengakui kesalahan kita dan memohon ampun akan hal itu kepada Tuhan.
beda nya di mana sih?
Misalkan kita telah mencuri, dan kita menyadari kalau itu adalah dosa, makan kita akan berdoa ke pada Tuhan, mengakui dosa kita, memohon ampun dan berkomitment untuk tidak akan mengulanginya......itu adalah pengakuan dosa. namun jika setelah kita mengakui dosa kita, tetapi kita tetap men - cap diri kita sebagai pencuri, sehingga kita merasa tidak layak untuk melayani Tuhan ..... nah, itu berarti kita telah menghakimi diri kita, karena penghakiman atas diri kita dan sesama adalah bagian Tuhan, bukan bagian kita.....

Konsep ini juga tidak bertentangan dengan perintah Tuhan untuk saling menegur jika ada diantara kita yang berbuat dosa. karena menghakimi berarti kita mengukur, menilai sesorang dengan standard kita, padahal satandard yang dia miliki berbeda. dan ingat, standard yang kita kenakan atas orang lain akan di gunakan untuk diri kita nantinya. berbeda hal nya dengan dosa, kita memiliki standard yang sama, yaitu perintah Tuhan dalam alkitab, sehingga saat kita menemukan sesama kita melakukan perbuatan dosa, maka kewajiban kita untuk menegurnya secara halus, empat mata, berbagi kebenaran Tuhan dengannya secara pribadi.
namun Tuhan juga menegaskan, "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu." (Matius 7 : 6)
jika orang yang dengannya kita membagikan kebenaran meresponi secara negatif, maka kita tidak boleh memaksa nya, karena kasih tidak memaksa.....
bisa jadi memang saat ini belum waktu untuk kita membagikan kebenaran dengannya, namun kebenaran yang pernah kita bagikan kepadanya, tidak akan sia2, saat waktunya tiba kelak, kebenaran itu akan bekerja didalam dirinya.

INGAT!
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Matius 7 : 1-2)


note: biarlah semua tulisan2 ku yang lalu tetap publish di sini, supaya menjadi peringatan bagiku, penghakiman apa yang pernah aku lakukan dan takaran2 apa yang nantinya akan dikenakan kepadaku....